رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
”Dua rakaat fajar, lebih baik dari pada dunia seisinya.” (HR. Muslim 725, Nasai 1759, Turmudzi 416, dan yang lainnya).
Kemudian, juga hadis dari A’isyah radhiyallahu ‘anha, beliau menceritakan,
لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى شَيْءٍ مِنَ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنْهُ تَعَاهُدًا عَلَى رَكْعَتَيِ الفَجْرِ
Tidak ada shalat sunah yang lebih diperhatikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari pada dua rakaat fajar.
(HR. Bukhari 1169).
Hadits ini menunjukkan semangat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memelihara dua rakaat ini daripada shalat sunnat yang lain.
Shalat-shalat sunnat rawâtib (shalat yang menyertai shalat fardhu) tidak sama keutamannya. Shalat sunnat Subuh menempati urutan teratas. Sebab, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkannya meski beliau berada dalam perjalanan. Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan bahwa perhatian dan konsistensi beliau paling besar pada shalat sunnat Subuh. Oleh sebab itu, beliau tidak pernah melupakannya, baik saat berada di rumah ataupun bepergian.
Niat sholat Sunnah fajar/ Qobliah Subuh.

USHOLLI.. SUNNATAS – SHUBHI RAK’ATAINl “QABLIYYATAN” LILLAAHI-TA’AALA..
Artinya : {” Saya niat sholat sunnah sebelum Subuh dua raka’at, karena Allah Ta’ala.. “}
Niat sholat Sunnah fajar/ Qobliah Subuh.

USHOLLI.. SUNNATAS – SHUBHI RAK’ATAINl “QABLIYYATAN” LILLAAHI-TA’AALA..
Artinya : {” Saya niat sholat sunnah sebelum Subuh dua raka’at, karena Allah Ta’ala.. “}
0 komentar:
Posting Komentar