Riena Naila Faiza
-tata krama hati-
“nak… kamu tahu belajar terbaik itu apa?”
“tidak tahu kyai…”
“nak… belajar terbaik adalah mengajar, karna apa? sebelum menyampaikan lewat suara pada orang lain, suara itu lebih dulu masuk-sampai ke telinga yang menyampaikan… mengapa mengajar? karna sebelum apa yang ia tulis dibaca orang… ia sudah menulisnya lebih dulu dalam dadanya” kata beliau sambil tersenyum.
-tata krama hati-
“nak… kamu tahu belajar terbaik itu apa?”
“tidak tahu kyai…”
“nak… belajar terbaik adalah mengajar, karna apa? sebelum menyampaikan lewat suara pada orang lain, suara itu lebih dulu masuk-sampai ke telinga yang menyampaikan… mengapa mengajar? karna sebelum apa yang ia tulis dibaca orang… ia sudah menulisnya lebih dulu dalam dadanya” kata beliau sambil tersenyum.
( Sesuai hadist nabi SAW....)
Teks Hadist
Teks Hadist
Rasulullah Saw menjelaskan lima golongan manusia terkait ilmu, yang celaka adalah golongan kelima.
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُنْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا أَوْ مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتَهْلِكَ (رواه بيهقى)Qoolan Nabiyu Shallallaahu ‘alaihi wasallam. Kun ‘aliman, au muta’alliman, au mustami’an, au muhibban. Walam takun khomisan, fatahlik.
“Nabi Saw bersabda: Jadilah engkau orang berilmu, atau orang yang
menuntut ilmu, atau orang yang mau mendengarkan ilmu, atau orang yang
menyukai ilmu. Dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka kamu
akan celaka” (HR. Baihaqi).
Konteks Hadist
Rasul Saw memerintahkan umatnya menjadi ‘Alim (orang berilmu, guru, pengajar). Jika belum sanggup, jadilah Muta’ailliman (orang yang menuntut ilmu, murid, pelajar, santri) atau menjadi pendengar yang baik (Mustami’an), paling tidak menjadi Muhibban
–pecinta ilmu, simpatisan pengajian, donator lembaga dakwah dan
pendirikan dengan harta, tenaga, atau pikiran, atau mendukung
majelis-majelis ilmu.
Rasul Saw menegaskan, jangan jadi orang kelima (Khomisan), yaitu tidak jadi guru, murid, pendengar, juga tidak menjadi simpatisan atau supporter. Celakalah golongan kelima ini. “Fatahlik!” tegas beliau Saw.
Semoga berkah manfaat...
Wallahu a’lam.
Semoga berkah manfaat...
Wallahu a’lam.
0 komentar:
Posting Komentar