Pada suatu hari, para ulama Mekah berkumpul di Masjidil Haram
untuk berdiskusi membahas masalah dan hukum Islam yang sedang terjadi di
Makah. Semua persoalan didiskusikan tanpa hambatan dan selalu
mendapatkan solusi dan kesepakatan semua Ulama tersebut. Akan tetapi
pada masalah mengenai halal atau haramnya kepiting dan rajungan terjadi
banyak pendapat dan tidak menemukan solusi.
Kyai Kholil pada waktu itu berada diantara peserta diskusi
sambil mendengarkan dengan tekun sambil sekali-sekali tersenyum melihat
silang pendapat para peserta diskusi. Melihat jalan buntu permasalahan
yang ada dihadapnya, Kyai Kholil minta izin untuk menawarkan solusi
untuk masalah tersebut. Akhirnya Kyai Kholil dipersilahkan untuk naik ke
atas mimbar oleh pimpinan diskusi.
Setelah tiba diatas mimbar, Kyai Kholil berkata, “ Saudara
sekalian, ketidaksepakatan kita dalam menentukan hukum kepiting dan
rajungan ini menurut saya disebabkan karena saudara sekalian belum
melihat secara pasti wujud kepiting dan rajungan” ujar kyai Kholil.
Semua ulama yg hadir dalam diskusi tersebut menyetujui keterangan kyai
Kholil tersebut.
“ saudara sekalian, adapun wujud kepiting seperti ini” ucap kyai Kholil sambil memegang kepiting yang masih basah. “sedangkan yang rajungan seperti ini” lanjut Kyai Kholil sambil memegang rajungan yang masih basah, seakan baru mengambil dari laut.
Semua hadirin merasa
terpana dan suasana menjadi gaduh karna keanehan tersebut. Mereka hanya
bisa merasa heran dan bingung dari mana sang Kyai Kholil
mendapatkan kepiting dan rajungan dengan sekejap saja. Maka setelah
kejadian tersebut, masalah halal atau haramnya kepiting dan rajungan
telah menemukan solusinya. Sejak kejadian itu, Kyai Kholil menjadi ulama
yg disegani di antara ulama Masjidil Haram.
Masya allah luar biasa karomah syeikh cholil bangkalan,... penulis menghimbau agar berziarahlah ke makam beliau, yakni di Bangkalan Madura,,semoga artikel ini bermanfaat,,amiin.
Dalam riwayat Tirmidzi disebutkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ وَأَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ
“Seseorang akan bersama dengan orang yang ia cintai. Dan engkau akan bersama orang yang engkau cintai.” (HR. Tirmidzi no. 2385.)
0 komentar:
Posting Komentar